Killing Party

tempat saya membackup ide dalam kepala

Friday, December 12, 2008

penjelasan teori hamilton tentang kin selection sedikit membingungkan saya


sebagai seorang darwinian-wannabe saya akhirnya sampai kepada bacaan yang -tentu saja bergenre for dummies- menjelaskan tentang altruisme (well, secara sifat ini gw banget geto loh! B-)). darwin sampai akhir hayatnya masih belum memahami secara pasti kenapa sifat ini muncul dalam individu, yang mana beliau ybs sadar bahwa hal ini dapat meruntuhkan semua teorinya.[citation needed]

akhirnya seorang biolog evolusionis bernama pak hamilton dengan brilian dapat merumuskan apa yang disebut teori keterhubungan (relatedness theory) dengan koefisien relatednessnya. ternyata memang matematika itu bahasa yang universal yah... dengan perhitungan bagaimana satu individu berbagi gen yang sama dengan individu lain dengan perhitungan persentase nya, itulah yang dirumuskan pak hamilton sebagai koefisien relatedness. dan koefisien relatedness ini dapat menjelaskan mengapa altruisme terjadi pada hewan. pada akhirnya bentuk altruisme karena ada hubungan genetis inilah yang disebut kin selection.

pada intinya, sifat altruis akan semakin besar terjadi apabila nilai koefisien keterhubungannya (secara genetis) dengan individu lain semakin besar. kembar identik mempunyai koefisien keterhubungan 1, yang mana antar individu kembar identik saling berbagi gen yang sama 100%. dengan saudara kandung individu mempunyai koefisien keterhubungan 0.5, dan dengan orang lain/individu lain yang bukan kerabat saya simpulkan memiliki koefisien keterhubungan yang sangat rendah (tidak disebutkan secara tegas dalam literatur) yang mendekati 0.

ini menjelaskan mengapa lebah pekerja bisa mengorbankan dirinya sendiri dengan melepaskan sengatan (=bunuh diri) demi menjaga sarang dan seluruh koloninya, karena di tiap lebah mereka berbagi koefisien relatedness yang cukup tinggi yaitu 0.75. secara bahasa sederhana saya adalah saat mereka mampus pun mereka masih berpeluang cukup besar untuk gen mereka dapat diturunkan ke generasi berikutnya, mengingat 75% ,menurut perhitungan pak hamilton, gen mereka terdapat di saudara mereka yang lain. bunuh diri yang terlihat heroik pun tersingkap sifat keegoisan di baliknya!

oke, jadi dengan dalil jika sifat altruisme tinggi saat koefisien keterhubungan tinggi, seorang peneliti yang saya lupa namanya membuat satu penelitian ilmiah yang hendak membuktikan dalil ini, yaitu sbb :

beberapa relawan diminta melakukan sebuah posisi berdiri (?) yang sangat sulit dan melelahkan, yang jika mereka melakukan hal tersebut mereka akan mendapatkan upah.

saat mendapatkan upah tersebut mereka diberi pilihan, untuk siapa sajakah upah tersebut akan mereka berikan terurut berdasar prioritas mereka : diri sendiri, saudara, anak, atau yayasan yatim piatu (?). dan pilihan mereka menjelaskan teori darwin tentang keegoisan manusia dan teori kin selection pak hamilton : jawaban mereka terurut seperti di atas.

sampai disini segalanya lancar bagi saya. hingga pada saatnya saya berangan-angan jika saya yang melakukan hal tersebut, dengan jawaban bebas, AKAN saya berikan kepada siapa saja upah yang saya terima untuk melakukan hal berat tersebut. ini jawaban saya (seorang single muda yang bergelora tinggi):

- diri sendiri
- pacar
- orang tua
- ponakan

hei...tunggu dulu, kenapa pacar saya ada di urutan kedua, yang doi hampir tidak berbagi keterhubungan (genetis) dengan saya? dan dimana saudara kandung saya (koefisien 0.5), saat pacar (koefisien 0), ortu (koefisien 0.25?) dan ponakan (koefisien 0.25) ada dalam list saya?

saya cek kembali tes yang hampir sama kepada teman saya, seorang player dalam hal percintaan. ini jawaban dia :
(jika uang nya halal.. <- dia sendiri yang memberi asumsi ini)
- istri
- anak
- pacar
- diri sendiri
- saudara

(jika uangnya tidak halal)
- diri sendiri
- pacar

saya rasa untuk jawaban istri ada penjelasan tentang hal tersebut (dalam 'advanced kin selection theory' mungkin?). tapi di kedua jenis jawaban teman saya (uangnya halal-haram) masih muncul individu 'pacar' yang sama sekali tidak terjelaskan oleh teori kin selection pak hamilton sampai sejauh yang saya baca ini.

sampai disini, teori kin selection masih membingungkan saya.. kenapa? di satu sisi ia terlihat menjelaskan, tapi di sisi lain ia seperti gagal untuk 'menyederhanakan' kehidupan manusia yang katanya 'kompleks' ini... yang sejatinya saya percaya kekompleksan gaya manusia ini ada kesimpulan sederhana yang dapat menjelaskan segalanya..

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home