Killing Party

tempat saya membackup ide dalam kepala

Thursday, February 21, 2008

stori 3 : jiujitsu 3 sks, membaca orang 8 sks

'le, loe tuh programer apa psikolog sih?'
kata teman kuliahku dulu waktu aku kegep lagi baca buku 'personality plus' di sela2 waktu kosong kuliah.
'hehe, yang pengen gw jadi tukang IT itu bokap gw. tapi gw dulu pengennya kuliah di psikologi'
ups..jawaban yang berbahaya memang, karena memancing keingintahuan lawan bicara.

...

'dengan belajar berbohong, kamu akan tahu orang yang sedang berbohong kepada kita. dan sama sebaliknya, dengan kamu belajar membaca kebohongan orang, kamu akan lebih jago dalam berbohong'

begitu kelas 'membaca orang' awal dulu saya masuk. dosennya seorang doktor filsafat dari UI. hmm..saya pernah liat muka orang ini suatu kali entah dimana, pikir saya.

saya memiliki kemampuan psikologi dan kemampuan mengakali psikologi dari agensi. saya dicetak sebagai leon yang dengan mudah menggiring pembicaraan lawan, meminta dengan tidak langsung apa yang pengen kita dengar dari lawan, dan bahkan dapat dengan mudah menaklukkan hati wanita, semua dengan kemampuan baru saya.

...

'lho kok bisa gitu le. lo kok nurut aja sih?' begitu cecar teman saya.
sial, bawel juga si supri satu ini.
saya diam. mata saya mulai berkaca2. saya tutup buku 'personality plus' saya dan saya tatap matanya :
'itu permintaan dia yang terakhir sebelum meninggal karena kanker pri. puas lo udah bikin gw sedih sekarang?'

supri jadi merasa kikuk.
saya jadi merasa mendapatkan kebebasan saya kembali.

* * *

'leon, saya butuh sedikit bantuanmu...' begitu pak dani bilang saat itu di senayan.

Monday, February 18, 2008

stori 2 : lia, saya pikir kamu rusuk saya yang hilang

uuh, benar2 panas dingin saya saat ini! ini adalah perasaan antara dendam dan nostalgia yang campur aduk.
lia yang keponakannya pak dani itu dulu saya sempet kencani. tanpa susah payah nomornya saya dapatkan langsung dari orangnya, hari itu juga di plaza semanggi.
'leon, saya harus cabut dulu. nanti kontak lagi. lia, kamu minta temenin leon ni di dalem, banyak hidung belang lho' kata si pak dani.
'hehe om tau aja. pernah jadi idung belang ya?' kata lia sambil menyeruput mocchacino creamnya.

...

'lia, kapan2 boleh gw ajak loe jalan lagi ya?' begitu kata saya pas malam harinya saat nganter dia pulang di daerah kemanggisan, di dalam taxi.
'boleh dong le. gw seneng jg loe temenin jalan'. cup. gw dicipok pipi ama doi saat itu, sambil langsung ngacir turun taxi.

perasaan yang menipu atas nama cinta yang selama ini saya cari, saya pikir saya sudah menemukannya. rusuk yang hilang itu..hingga saya sekarang percaya bahwa tidak ada itu rusuk yang hilang, yang ada hanya label untuk pasangan bahwa 'kamu jadi rusuk hilangku mau ga?'. begitu...

saya begitu hanyut sama si lia. sementara beberapa kali saya ketemu pak dani untuk ngobrol beberapa bisnis dia, saya suka belajar beberapa hal dari dia.

suatu hari saya dan lia jalan ke daerah cibubur untuk cari makan di acara festival makanan bango. saya ingat banget malam itu. malam minggu 22 november 2003.. di perjalanan pulang sampai daerah tebet ujan deras mengguyur. padahal kami naik motor.

'le, jangan dipaksain. dingin. mending kita cari tempat neduh. lagian gw ga buru2 kok'.
saya yang sedang 'tinggi' mungkin, karena makan sate dan gule kambing banyak sebelumnya di acara bango, memancing 'cek in aja sekalian kali, lia...'
'yaudah, sekalian nunggu ujan deres ampe besok pagi juga gapapa'

anjrroot. kejadian di hotel di bilangan tebet situ (hotel you know what)suatu hal yang sebenernya tidak boleh terjadi. saya malu sebenarnya, tapi saya saat ini kesel banget jadi saya ceritain aja. yang jelas saya ingat, malam itu saya bahagia sekali..

sampai beberapa hari kemudian saya dapat sms dari lia
'le.. maaf ya'

maaf kenapa?

* * *

'leon saya minta tolong sedikit dari kamu bisa' pak dani menelepon beberapa minggu kemudian.
'apa pak?'
'ketemu di senayan, parkiran kolam renang. tau kan?'
'ya pak'.

saya cabut dari tanah abang tempat saya tinggal, ke senayan. sampai di parkiran saya lihat mobil kijang pak dani parkir sedikit terpencil di bawah pohon. setelah parkir motor saya hampiri mobilnya.. pak dani sedang merokok sendiri

'masuk le' katanya sambil membetulkan duduknya yang tadinya sedikit berselonjor dan mematikan rokoknya ke asbak mobil.

aku masuk. pintu ditutup. kami berdua di dalam mobil. pak dani ambil tasnya di jok belakang, dan mengeluarkan beberapa foto ukuran 8R dari dalam amplop coklat.

'foto apa itu pak?'
'liat aja' sambil melemparkan beberapa foto tersebut ke arah pangkuan saya.

astaghfirullah hul adzim!! foto2 gw waktu bercinta ama si lia di kamar hotel! setan...

'ko..kok bi..bisaa?' kata saya terbata2. saya malunya minta ampun saat itu..
'tenang le. kamu jangan panik. foto-foto ini sudah saya tangani. kamu ga usah kuatir' kata dia dengan tenang.

saya langsung keingetan lia. saya kawatir dia jadi kenapa-napa karena kejadian ini.
'si lia pindah rumah pak? gimana dia kabarnya? kok saya telp ga..bisa?'
'jangan pikirin lia dulu. kamu mending pikirin diri kamu sendiri dulu leon. saya juga akan bantu kamu sebisa mungkin soal ini..'
'kok bi..bisa pak dani..foto ada di pak dani?'
'biar ini saya yang bereskan le. kamu tenang aja. kamu bisa bayangin kan kalo foto2 ini bocor ke media2 kuning murahan dan internet, dan ortu serta saudara2mu lihat ini?'
'iya pak. pak, saya minta maaf'. kata saya saat itu sambil tertunduk lesu. ingin sekali saya nangis dan bunuh diri saat itu. ini seperti akhir dari hidup saya yang saya jaga dengan baik tanpa cela selama ini.
'ya serahkan itu pada saya. tapi saya sekarang ini butuh bantuan mu sedikit...'
'apa itu pak'..

pak dani tersenyum.. dengan senyum licik..

* * *

dulu saya direkrut agensi dengan tidak resmi. dan tidak 100% ridho. pak dani selalu berkata 'untuk kepentingan bangsa dan negara'.

tolong dicatat pak dani,
saya tidak ridho, saya dijebak, maka itu tidak resmi!!
sial ni dani ngehe, masih pake telpon2 lagi...saya ga ngerti maksudnya apa kali ini..

saya bener2 tidak bisa berpikir saat ini..

Labels:

stori : mimpi buruk itu datang lagi

saya dulu punya kenalan, namanya pak dani. pak dani ini seorang bisnesman di jakarta-jogja-solo. suatu hari dia mengontak saya karena iklan yang pernah saya pasang di sebuah tabloid bisnis nasional.

'rendy, to the point. saya ingin beli alat pembuat pin mu beserta peralatan pendukungnya sebanyak 20 buah'

saat itu, teknik saya untuk men-track seseorang dapat nomor saya dari media/iklan yang mana adalah di tiap majalah yang berbeda saya pasang nama yang berbeda. rendy adalah nama saya di tabloid 2 mingguan yang terbit di indonesia.

damn! 20 biji plus-plus!! saya akhirnya bisa naik haji dalam waktu dekat! demikian pikiran dan mata saya menerawang jauh melayang dengan bahagia. saat itu saya tidak pernah membanyangkan bahwa ini adalah awal dari mimpi buruk dan sakit kepala yang berkepanjangan, yang sampai sekarang masih saya idap.

* * *

'pesan apa kamu rend?'
begitu ia langsung menawarkan pesanan kepada saya saat saya baru datang ke tempat pertemuan.
'maap pak saya baru datang.' sambil mengambil posisi duduk saya minta maaf kepada pak dani. doi mengangguk. saya segera baca menunya 'hmm.. cokelat dingin aja mbak.' saya pesan kepada pramuniaganya.
'gimana..gimana rend? kamu bawa contoh barangnya?'
wah pak dani ini to the point jg ya. tipikal bisnesman asli. pak dani ternyata orangnya kecil, aku tengarai umur 32-35 tahunan. berkacamata, rambut lurus dibelah pinggir, tapi cukup bergaya casual dengan memakai kaus polo dan celana jeans dengan sepatu sport.
'oya sebelumnya perkenalkan pak, nama saya leon. rendy itu cuma nama yang saya tampilkan di iklan saja. ooh iya, ini bahan2nya'
...
saat itu di kami larut dalam obrolan bisnis dan prospek untuk bisnes pin ini. cukup seru juga sampai saya melihat dari kejauhan dari posisi starbucks semanggi dengan arah pandangan ke jalan raya, muncul seorang gadis dari tangga luar semanggi, rambut panjangnya sedikit tertiup angin sore, dengan balutan rok terusan warna merah ia menuju ke arah kami. well, sebenarnya ia menuju pintu masuk plaza semanggi.

'om dani?' oh god, saya saat itu merasa saya memang punya kekuatan telepatis. cewek ini kenal dengan pak dani...
'lho...lia. kamu ngapain disini?' pak dani membalas sambil berdiri menyalami lia.
'ni kenalin..leon. ni ponakan saya lia'
'leon'
'lia'. sahutnya pelan menggoda.
aku berikan senyum tipisku untuk itu.

ini awalnya.... aku benar2 tidak ada ide, bahwa serigala-serigala ini yang suatu saat akan memakan dan menghisap seluruh darah ku sampai tidak bersisa!!

* * *

'leon? wah-wah. kemana saja kamu? saya pengen ngobrol sedikit dengan kamu. jangan kawatir, kamu akan suka ini. saya sudah lupakan masa lalu kita. dimana kita bisa ketemu? BSD junction? masih minat agensi?'

sial!!! kemarin sabtu seseorang yang dulu pernah saya kenal bernama pak dani telpon kembali! nomor baruku setelah dulu saya ganti, akhirnya ketauan juga.. dan tentu saja, serpong pun saya rasa saat ini sudah bukan disebut tempat bersembunyi yang aman lagi buat saya..

dadaku bergegub kencang. agensi...damn!! sudah hampir 5 tahun saya sudah lupakan pak dani dan agensi...

sejak malam itu pola tidurku hancur lagi. sakit kepalaku kumat kembali, seperti pagi ini...

Labels:

Thursday, February 14, 2008

apa rencananya?

semua ada di dalam kepala. saya sebut rencana A. tetapi tenang saja, ada juga rencana B sampai Z yang lain.

kenapa orang meributkan rencana, saat menurut saya yang diributkan seharusnya tujuan?
saya ada janji hari sabtu. teman saya mereka-reka bagaimana rencana yang saya susun dari sekarang, hari kamis, sampai hari sabtu nanti.

agar kamu tenang, saya jawab saja kalau saya punya rencananya. dan kalau kamu mau tau, jangan salahkan saya pada saatnya nanti yang terjadi adalah rencana b, atau c, atau d... dimana saat awal saya tidak cukup waktu untuk menjelaskan semua rencana saya.

yang jelas, kamu dengarkan baik-baik, tujuan saya sudah pasti : sabtu sore saya mau masak pizza dengan teti.

Wednesday, February 13, 2008

asumsi kills

sebuah asumsi itu menjadi kuat karena didukung fakta. menurut saya ini paradoks : asumsi lahir karena adanya fakta pendukung, tapi sebenarnya fakta di lapangan yang terlihat adalah dihasilkan dari asumsi-asumsi yang sudah ada duluan tersebut.

kita hanya melihat apa yang hanya kita ingin lihat. mas gilbert yang bilang itu. saya belum baca buku the secret, tapi katanya buku tersebut juga sepakat dengan hal itu.

asumsi meskipun sederhana tapi bisa menggiring kita jauh dari hal objektif yang sebenarnya ada dengan sudut pelencengan yang bisa besar (secara kualitatif).

dengan fakta yang ada, saya diasumsikan sebagai katakanlah, suhartois. tahan dulu, istilah suhartois ini pun jangan diasumsikan (lagi) kepada apapun dulu. suhartois lebih baik kita anggap sebuah kata tanpa nilai apapun jg. fakta bahwa saya suhartois adalah karena saya 'membela' seorang suhartois yang lain. juga fakta bahwa saya mengibarkan bendera setengah tiang saat suharto meninggal. dan saya tidak ikut-ikutan menghujat suharto karena hal2 yang dilakukannya yang menurut nilai beberapa orang negatif.

asumsi ini terasa sangat kuat dan legal. karena tentu saja ada fakta-fakta kuat dibelakang yang mendukungnya.

apa memang benar demikian? mungkin tidak kalo kira2 asumsi tersebutlah yang memaksa fakta2 pendukung..dan yang hanya mendukung, itu jadi bermunculan dengan sendirinya?

asumsi bahkan tidak bisa mengalah meski fakta2 yang masuk akal untuk mendukungnya tidak tersedia. kita masih memaksa untuk mencari fakta untuk mendukung asumsi kita.. meski kita sebut diri kita orang yang objektif, tidak diskriminatif, dan berpikiran terbuka.

ada satu cerita yang cukup menampar saya, seseorang yang mengaku bebas nilai, berpikiran terbuka, dan jauh dari sifat diskriminatif. karena terbukti dengan asumsi saya, dan cerita ini tidak mendukung fakta2 yang memperkuat asumsi saya (jangankan fakta2 tsb 'bermunculan' dengan sendirinya, fakta itu dipaksa keluar jg tidak keluar2 jg), saya lantas menyalahkan cerita ini sebagai cerita ngawur dan supersticious murahan.

ini ceritanya :
Ada seorang ayah dan anaknya suatu hari pergi ke luar kota. di perjalanan, mobil mereka mengalami kecelakaan. si ayah meninggal, dan si anak mengalami cedera yang cukup parah. si anak dilarikan ke rumah sakit untuk segera menjalani operasi. di ruang operasi, saat dokter masuk, si dokter langsung teriak 'saya tidak bisa mengoperasi anak saya sendiri!'

sekilas klasik. tapi entah kenapa, fakta2 yang ada di cerita tersebut bertentangan. bertentangan dengan apa?

ternyata saya mencari fakta yang mendukung asumsi saya bahwa semua dokter itu berbentuk pria. asumsi ini tidak mau mundur mengalah sehingga penjelasan saya berhubungan dengan mistik roh dsb. saya terkejut saat tahu bahwa cerita ini cukup menipu hampir tiap teman 'intelektual' yang saya miliki. bahkan teman yang getol dengan isu kesetaraan gender.

kita tidak pernah bisa memaksa asumsi untuk mengalah, jika memang kita tidak menginginkannya. dan fakta2 bahwa 'saya tidak menyatakan dengan tegas bahwa saya suhartois', bahwa 98-99 saya secara moral juga mendukung kawan2 aktivis untuk turunkan suharto, dan bahwa setiap baca koran saya gembira jika kroni2 suharto dipenjara, fakta-fakta itu tidak akan pernah bermunculan dengan sendirinya tentu saja.

bahkan fakta tersebut mungkin jg tidak akan muncul jg meski sudah dipaksa. tahan dulu, bahkan ia pun bisa tidak akan dianggap meski ia sudah berhasil muncul. ia akan diabaikan saja dengan penjelasan lain.

Friday, February 08, 2008

spy agent

kenapa nofx tiap tahunnya padat jadwal tour dunianya? mengunjungi hampir setiap negara di dunia?

tentu saja karena sebagai band indie-label mereka tidak bisa menggantungkan hidup dari penjualan album semata. mereka harus tour untuk bisa melanjutkan hidup, dan kemudian membuat album lagi.

tentu saja demikian. memangnya kalian pikir bagaimana?