stori : mimpi buruk itu datang lagi
saya dulu punya kenalan, namanya pak dani. pak dani ini seorang bisnesman di jakarta-jogja-solo. suatu hari dia mengontak saya karena iklan yang pernah saya pasang di sebuah tabloid bisnis nasional.
'rendy, to the point. saya ingin beli alat pembuat pin mu beserta peralatan pendukungnya sebanyak 20 buah'
saat itu, teknik saya untuk men-track seseorang dapat nomor saya dari media/iklan yang mana adalah di tiap majalah yang berbeda saya pasang nama yang berbeda. rendy adalah nama saya di tabloid 2 mingguan yang terbit di indonesia.
damn! 20 biji plus-plus!! saya akhirnya bisa naik haji dalam waktu dekat! demikian pikiran dan mata saya menerawang jauh melayang dengan bahagia. saat itu saya tidak pernah membanyangkan bahwa ini adalah awal dari mimpi buruk dan sakit kepala yang berkepanjangan, yang sampai sekarang masih saya idap.
* * *
'pesan apa kamu rend?'
begitu ia langsung menawarkan pesanan kepada saya saat saya baru datang ke tempat pertemuan.
'maap pak saya baru datang.' sambil mengambil posisi duduk saya minta maaf kepada pak dani. doi mengangguk. saya segera baca menunya 'hmm.. cokelat dingin aja mbak.' saya pesan kepada pramuniaganya.
'gimana..gimana rend? kamu bawa contoh barangnya?'
wah pak dani ini to the point jg ya. tipikal bisnesman asli. pak dani ternyata orangnya kecil, aku tengarai umur 32-35 tahunan. berkacamata, rambut lurus dibelah pinggir, tapi cukup bergaya casual dengan memakai kaus polo dan celana jeans dengan sepatu sport.
'oya sebelumnya perkenalkan pak, nama saya leon. rendy itu cuma nama yang saya tampilkan di iklan saja. ooh iya, ini bahan2nya'
...
saat itu di kami larut dalam obrolan bisnis dan prospek untuk bisnes pin ini. cukup seru juga sampai saya melihat dari kejauhan dari posisi starbucks semanggi dengan arah pandangan ke jalan raya, muncul seorang gadis dari tangga luar semanggi, rambut panjangnya sedikit tertiup angin sore, dengan balutan rok terusan warna merah ia menuju ke arah kami. well, sebenarnya ia menuju pintu masuk plaza semanggi.
'om dani?' oh god, saya saat itu merasa saya memang punya kekuatan telepatis. cewek ini kenal dengan pak dani...
'lho...lia. kamu ngapain disini?' pak dani membalas sambil berdiri menyalami lia.
'ni kenalin..leon. ni ponakan saya lia'
'leon'
'lia'. sahutnya pelan menggoda.
aku berikan senyum tipisku untuk itu.
ini awalnya.... aku benar2 tidak ada ide, bahwa serigala-serigala ini yang suatu saat akan memakan dan menghisap seluruh darah ku sampai tidak bersisa!!
* * *
'leon? wah-wah. kemana saja kamu? saya pengen ngobrol sedikit dengan kamu. jangan kawatir, kamu akan suka ini. saya sudah lupakan masa lalu kita. dimana kita bisa ketemu? BSD junction? masih minat agensi?'
sial!!! kemarin sabtu seseorang yang dulu pernah saya kenal bernama pak dani telpon kembali! nomor baruku setelah dulu saya ganti, akhirnya ketauan juga.. dan tentu saja, serpong pun saya rasa saat ini sudah bukan disebut tempat bersembunyi yang aman lagi buat saya..
dadaku bergegub kencang. agensi...damn!! sudah hampir 5 tahun saya sudah lupakan pak dani dan agensi...
sejak malam itu pola tidurku hancur lagi. sakit kepalaku kumat kembali, seperti pagi ini...
'rendy, to the point. saya ingin beli alat pembuat pin mu beserta peralatan pendukungnya sebanyak 20 buah'
saat itu, teknik saya untuk men-track seseorang dapat nomor saya dari media/iklan yang mana adalah di tiap majalah yang berbeda saya pasang nama yang berbeda. rendy adalah nama saya di tabloid 2 mingguan yang terbit di indonesia.
damn! 20 biji plus-plus!! saya akhirnya bisa naik haji dalam waktu dekat! demikian pikiran dan mata saya menerawang jauh melayang dengan bahagia. saat itu saya tidak pernah membanyangkan bahwa ini adalah awal dari mimpi buruk dan sakit kepala yang berkepanjangan, yang sampai sekarang masih saya idap.
* * *
'pesan apa kamu rend?'
begitu ia langsung menawarkan pesanan kepada saya saat saya baru datang ke tempat pertemuan.
'maap pak saya baru datang.' sambil mengambil posisi duduk saya minta maaf kepada pak dani. doi mengangguk. saya segera baca menunya 'hmm.. cokelat dingin aja mbak.' saya pesan kepada pramuniaganya.
'gimana..gimana rend? kamu bawa contoh barangnya?'
wah pak dani ini to the point jg ya. tipikal bisnesman asli. pak dani ternyata orangnya kecil, aku tengarai umur 32-35 tahunan. berkacamata, rambut lurus dibelah pinggir, tapi cukup bergaya casual dengan memakai kaus polo dan celana jeans dengan sepatu sport.
'oya sebelumnya perkenalkan pak, nama saya leon. rendy itu cuma nama yang saya tampilkan di iklan saja. ooh iya, ini bahan2nya'
...
saat itu di kami larut dalam obrolan bisnis dan prospek untuk bisnes pin ini. cukup seru juga sampai saya melihat dari kejauhan dari posisi starbucks semanggi dengan arah pandangan ke jalan raya, muncul seorang gadis dari tangga luar semanggi, rambut panjangnya sedikit tertiup angin sore, dengan balutan rok terusan warna merah ia menuju ke arah kami. well, sebenarnya ia menuju pintu masuk plaza semanggi.
'om dani?' oh god, saya saat itu merasa saya memang punya kekuatan telepatis. cewek ini kenal dengan pak dani...
'lho...lia. kamu ngapain disini?' pak dani membalas sambil berdiri menyalami lia.
'ni kenalin..leon. ni ponakan saya lia'
'leon'
'lia'. sahutnya pelan menggoda.
aku berikan senyum tipisku untuk itu.
ini awalnya.... aku benar2 tidak ada ide, bahwa serigala-serigala ini yang suatu saat akan memakan dan menghisap seluruh darah ku sampai tidak bersisa!!
* * *
'leon? wah-wah. kemana saja kamu? saya pengen ngobrol sedikit dengan kamu. jangan kawatir, kamu akan suka ini. saya sudah lupakan masa lalu kita. dimana kita bisa ketemu? BSD junction? masih minat agensi?'
sial!!! kemarin sabtu seseorang yang dulu pernah saya kenal bernama pak dani telpon kembali! nomor baruku setelah dulu saya ganti, akhirnya ketauan juga.. dan tentu saja, serpong pun saya rasa saat ini sudah bukan disebut tempat bersembunyi yang aman lagi buat saya..
dadaku bergegub kencang. agensi...damn!! sudah hampir 5 tahun saya sudah lupakan pak dani dan agensi...
sejak malam itu pola tidurku hancur lagi. sakit kepalaku kumat kembali, seperti pagi ini...
Labels: curhat
0 Comments:
Post a Comment
<< Home