kaleng
"ini maksudnya blok J no 14?"
"umm...iya kali...saya dapetnya gitu. tulis aja deh mbak"
aku lihat di layar komputer dalam sebuah aplikasi berlatar belakang warna hitam.. "Limau Puruik J-14 (blok J no 14)". hmm cukup punya inisiatif juga. beberapa kali dia memencet tombol Tab untuk berpindah kolom. ternyata program excel! kreatif juga programmernya, setting halamannya dihitamkan dengan 'ditempel' logo perusahaan jasa pengiriman ini di headernya, sudah terlihat sebagai sebuah program tunggal.
"isinya apa mas?" tanyanya membuyarkan rasa takjubku memperhatikan program yang dipakainya tadi. paketku yang tidak begitu besar itupun sedikit dikocok-kocok dan diguncangkan olehnya, sambil memasang telinga di dekatnya.
"kaleng" jawabku singkat. ia menatapku sesaat, berharap dapat penjelasan lebih lanjut dari kata 'kaleng' yang aku ucapkan tadi.
"kaaaleeeng" ucapnya sambil akhirnya mengetikkan dalam komputer. dia memutuskan untuk cukup menjalankan tugasnya saja sebagai petugas pencatat pengiriman di perusahaan jasa pengiriman ini. tidak ada urusan pribadi seperti pemuasan keingintahuannya akan kaleng yang ada dakan paket itu.
"kaleng??" mbak petugas di seberang meja yang dari tadi terlihat membaca koran, yang ternyata tanpa kusadari ikut mendengarkan pembicaraan kami, bertanya kepadaku.
"maksudnya kaleng yang biasa gitu kan? kaleng susu-susu gitu kan?" lanjutnya, menggunakan metode 'tuduh dulu' untuk mengetahui lebih lanjut.
"ya seperti itu deh" jawabku.
"kenapa harus dikirim dari sini? emang di sana...mana tadi, padang, ga ada apa kaleng?"
mbak yang penuh rasa ingin tahu. aku bisa lihat otaknya berputar keras mencocokkan beberapa penjelasan kenapa aku mengirim kaleng dari cilegon sini ke padang. tapi sepertinya semua penjelasan tersebut tidak ada yang pas untuknya.
"ya kan mungkin buat apaa..gitu mbak. kayak buat pin gitu.." mbak yang memproses paketku angkat bicara. dengan metode deduksi sederhana ia memiliki penjelasan lain yang tidak dimiliki oleh si mbak di seberang meja, yaitu untuk pin. ya, karena ia membaca di paketku 'kepada : ade 'raja pin''. sebuah metode deduksi yang sangat sederhana.
oke...oke. aku kayaknya harus turun tangan menjelaskan kali ini, karena mbak-mbak ini dilihat dari wajahnya adalah tipe yang haus akan ilmu baru.
"mbak tau gak, kalo kaleng itu jenisnya ada macam-macam?". mereka terdiam sambil menunggu penjelasanku lebih lanjut.
"buat orang awam, semua kaleng keliatannya sama. tapi kalo buat orang-orang tertentu, mereka bisa ngebedain. dan tiap kaleng punya karakteristiknya masing-masing. kenapa jauh-jauh dari padang pesan ke cilegon? mbak harusnya bangga kota kita ini punya jenis kaleng unggul yang ga didapat di tempat lain di indonesia, bahkan di dunia sekalipun. mbak tau ZN-4?"
"nggak". mbak yang satunya hanya menggeleng.
"itulah kode kaleng unggul tersebut di pasaran. orang-orang kalo menyebut ZN-4 pasti langsung inget cilegon".
"ooooohhh..." jawab mereka serempak. hampir seekor laler mampir ke mulut salah satu mbak saking lebarnya mereka mengucap kata ooh tadi.
aku ingat, aku harus segera pergi.
"jadi berapa tuh ongkosnya?"
"seratus duapuluh lima ribu, mas. besok nyampe deh ZN-4 nya" jawabnya sambil tersenyum, mungkin merasa puas karena sekarang dia jadi lebih pintar dari sebelumnya.
aku bayar tagihan, tanda tangan, dan resi ku bawa.
"makasih mbak".
mereka membalas dengan senyuman.
aku keluar. sebelum menghidupkan motor aku sempatkan sms dulu "de, pin kosong loe dah gw kirim. thx n met ngerjain pilkada"
***
senin, 20 juni 2005
saya baru baca-baca jurnal lama saya. hey karangan fiksi ilmiah ini kok bagus juga ya.. :)
"umm...iya kali...saya dapetnya gitu. tulis aja deh mbak"
aku lihat di layar komputer dalam sebuah aplikasi berlatar belakang warna hitam.. "Limau Puruik J-14 (blok J no 14)". hmm cukup punya inisiatif juga. beberapa kali dia memencet tombol Tab untuk berpindah kolom. ternyata program excel! kreatif juga programmernya, setting halamannya dihitamkan dengan 'ditempel' logo perusahaan jasa pengiriman ini di headernya, sudah terlihat sebagai sebuah program tunggal.
"isinya apa mas?" tanyanya membuyarkan rasa takjubku memperhatikan program yang dipakainya tadi. paketku yang tidak begitu besar itupun sedikit dikocok-kocok dan diguncangkan olehnya, sambil memasang telinga di dekatnya.
"kaleng" jawabku singkat. ia menatapku sesaat, berharap dapat penjelasan lebih lanjut dari kata 'kaleng' yang aku ucapkan tadi.
"kaaaleeeng" ucapnya sambil akhirnya mengetikkan dalam komputer. dia memutuskan untuk cukup menjalankan tugasnya saja sebagai petugas pencatat pengiriman di perusahaan jasa pengiriman ini. tidak ada urusan pribadi seperti pemuasan keingintahuannya akan kaleng yang ada dakan paket itu.
"kaleng??" mbak petugas di seberang meja yang dari tadi terlihat membaca koran, yang ternyata tanpa kusadari ikut mendengarkan pembicaraan kami, bertanya kepadaku.
"maksudnya kaleng yang biasa gitu kan? kaleng susu-susu gitu kan?" lanjutnya, menggunakan metode 'tuduh dulu' untuk mengetahui lebih lanjut.
"ya seperti itu deh" jawabku.
"kenapa harus dikirim dari sini? emang di sana...mana tadi, padang, ga ada apa kaleng?"
mbak yang penuh rasa ingin tahu. aku bisa lihat otaknya berputar keras mencocokkan beberapa penjelasan kenapa aku mengirim kaleng dari cilegon sini ke padang. tapi sepertinya semua penjelasan tersebut tidak ada yang pas untuknya.
"ya kan mungkin buat apaa..gitu mbak. kayak buat pin gitu.." mbak yang memproses paketku angkat bicara. dengan metode deduksi sederhana ia memiliki penjelasan lain yang tidak dimiliki oleh si mbak di seberang meja, yaitu untuk pin. ya, karena ia membaca di paketku 'kepada : ade 'raja pin''. sebuah metode deduksi yang sangat sederhana.
oke...oke. aku kayaknya harus turun tangan menjelaskan kali ini, karena mbak-mbak ini dilihat dari wajahnya adalah tipe yang haus akan ilmu baru.
"mbak tau gak, kalo kaleng itu jenisnya ada macam-macam?". mereka terdiam sambil menunggu penjelasanku lebih lanjut.
"buat orang awam, semua kaleng keliatannya sama. tapi kalo buat orang-orang tertentu, mereka bisa ngebedain. dan tiap kaleng punya karakteristiknya masing-masing. kenapa jauh-jauh dari padang pesan ke cilegon? mbak harusnya bangga kota kita ini punya jenis kaleng unggul yang ga didapat di tempat lain di indonesia, bahkan di dunia sekalipun. mbak tau ZN-4?"
"nggak". mbak yang satunya hanya menggeleng.
"itulah kode kaleng unggul tersebut di pasaran. orang-orang kalo menyebut ZN-4 pasti langsung inget cilegon".
"ooooohhh..." jawab mereka serempak. hampir seekor laler mampir ke mulut salah satu mbak saking lebarnya mereka mengucap kata ooh tadi.
aku ingat, aku harus segera pergi.
"jadi berapa tuh ongkosnya?"
"seratus duapuluh lima ribu, mas. besok nyampe deh ZN-4 nya" jawabnya sambil tersenyum, mungkin merasa puas karena sekarang dia jadi lebih pintar dari sebelumnya.
aku bayar tagihan, tanda tangan, dan resi ku bawa.
"makasih mbak".
mereka membalas dengan senyuman.
aku keluar. sebelum menghidupkan motor aku sempatkan sms dulu "de, pin kosong loe dah gw kirim. thx n met ngerjain pilkada"
***
senin, 20 juni 2005
saya baru baca-baca jurnal lama saya. hey karangan fiksi ilmiah ini kok bagus juga ya.. :)
11 Comments:
bagus loh!
I think I'm just to sick to be aware of myself...
looking for you, somehow
take some medicine if u feel sick.
maybe im your only medicine ;)
** ge-er mode on **
hmmm...Am I in the middle happy couple??hahahha
wah wah wah...
Inem blum melakukannya!
btw, bukunya menarik, kirimin dong :D
*nyari gratisan*
mei : kamu provokator yang bagus. seperti di cerita ku tsb, kamu pake metode 'tuduh dulu' ni. bagus..bagus... :D
mungil : inem belum berhasil 'dimangsa', tepatnya hehe :) tapi ya seru juga sih mengikuti perkembangan ceritanya. terus diupdate yaa ;) pengen tau endingnya.
bukunya ngapain dikirim? mending kamu ambil aja di tempatku ;) wakwawwww
errr...gimana ngambilnya yah?
waduuuh!! gawat gw ditantangin balik hehe :D
malam ini ada acara ga?
hohohoh...you're actually asking me out, Leon the great?
handshake has been made :)
we have had a secure line now
mungiiil! kamu nyesel lo ntar nantang2in aku hehehehehe.
** fiuh..
*handshake*
Post a Comment
<< Home