Killing Party

tempat saya membackup ide dalam kepala

Thursday, March 13, 2014

Mata dibalas mata,gigi dibalas gigi (tinjauan strategi marketing 3 agama abrahamik)

Dalam dunia yang sarat akan persaingan ini, sebuah produk harus memiliki positioning yang khas yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan calon marketnya. Dia, entah itu produk atau idea atau meme dengan strategi matketing di dalamnya, adalah sebuah konsep heuristik-komprehensif yang diharapkan solid blending dan teruji akan laku selama mungkin.
Menilik 3 agama besar (Yahudi, Kristen, Islam) yang masih bersaudara ideologi dan darah terhadap Abraham (Avram, ibrahim), kita bisa lihat variasi 'jualan' ketiga agama ini bisa dikatakan mencoba untuk adaptif terhadap 'kebutuhan riil market saat itu dan potensial market yang bisa digiring menjadi butuh di masa mendatang'
Yahudi
Bangsa israel dengan tuhan dan agama turun temurunnya sudah mencicipi asam garam kerasnya dunia. Kegemilangan dan kenistaan sudah mereka alami silih berganti, dan saat itu pula mereka selalu dibela oleh tuhan perangnya.
Ketegasan aturan tuhan menurut agama yahudi adalah cara bagaimana tuhan selalu membela mereka selama ini. Mata untuk mata, gigi untuk gigi adalah konsep yang ingin mereka jual untuk keadilan cara tegas yang akan berhasil mengatur manusia dengan segala macam problematikanya. Konsep ini diharapkan secara natural akan 'laku' untuk jaman manusia yang selalu ditindas yang mendambakan keadilan. Dan manusia, setiap individu manusia di muka bumi ini, pasti akan pernah merasa teraniaya entah pada seberapa besar-kecil porsinya. Pendek kata, keadilan tuhan yang ingin ditegakkan oleh manusia secara impas ini adalah positioning yang cukup menjanjikan untuk marketing agama yahudi ini.
Kristen
Agama kristen, baik secara lembaga (romawi/vatican centric) maupun ajaran (kristen dengan semua sektenya), lahir sebagai antitesis kakak sulungnya Yahudi. Saat Yahudi dengan keras dan tegasnya bilang 'mata untuk mata, gigi untuk gigi', dan saat itu pula orang-orang yahudi dan pemegang kitab taurat bertindak layaknya bully kampung saat itu: semua benar salah mutlak menurut para rabbi pemegang kitab taurat.
Jesus menawarkan 'jualan' yang berbeda. Selalu di setiap jaman pasti akan ada manusia yang merasa di pihak yang tertindas, dan memang ini market yang gurih untuk digarap. alih-alih keadilan 1-1 = 0 seperti tesis Yahudi di awal, Jesus menawarkan antitesis yang berbeda: kasi pipi mu yang satunya untuk kembali digampar oleh lawanmu!
Ibarat berjudi atau bermain saham saat mencoba untuk cut loss/kembali naik/berstrategi martingale dalam mencari pengikut: ambil metode ekstrem! dobelkan taruhannya! mungkin di situ ada market yang bisa nyangkut..
Ajaran ini dibungkus dengan judul 'ajaran kasih, ajaran surga' dimana manusia pada dasarnya egosentris ga akan mampu ngerti konsep 'udah digaplok pipi satu, kenapa kasi pipi yang lain?' tapi cerdiknya ajaran kasih Jesus ini adalah ini: pada manusia yang pasrah di sisi tertindas ada kesempatan untuk makin pasrah di titik itu. dan orang yang pasrah ditabok, meskipun ada kesempatan membalas dengan tabokan yang lain biar impas, dia BISA diajak untuk 'pasrah dan kasih 1 lagi pipimu untuk ditabok'.. dan itu adalah market yang menjanjikan!
Saat ini, ajaran Kristen cukup memimpin pasar di dunia dengan antitesis keadilan ala yahudinya.
Islam

(Bersambung)

Labels: , ,

1 Comments:

Blogger Anggi kusumah said...

Nice article..cara berfikirnya unik.

May 3, 2015, 7:32:00 PM  

Post a Comment

<< Home